Sepersekian Menit Balasan-Mu

Tidak!!!
Stop meringkih…!
Engkau memang Maha Dahsyat.
Selalu punya cara untuk membalas keluhan hamba-Nya.

Sepersekian menit kutulis sajak hina diri ini.
Sepersekian menit kemudian Kau buat skenario agar aku membuka salah satu jenis media sosial.
Sepersekian menit pula Kau tunjukkan bahwa aku memang harus kuat.

Karena banyak yang harus kutopang
Untuk membuat kekuatan baru lainnya
Sungguh Mahacantik lah skenario-Mu

Ya, karena cara untuk membuatku pulih dari kenyataan adalah..
Bahwa di luar sana ada banyak yang membutuhkan lebih banyak air..
Air yang mengalir hingga membentuk anak-anak sungai..

Ah, anak-anak sungai..
Memang kalianlah yang selalu menjadi pengingat diri.
Jika bukan melalui anak-anak sungai itu,
Mungkinlah aku sudah hanyut ke dalam samudera yang menipu.

Terima kasih Tuhan..
Karena tak sengaja membaca tulisanmu dan tulisanmu,
Aku yang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa ini,
Masih menjadi bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,
Tapi meski begitu, setidaknya kau bisa kujadikan hujjah kelak saat kita bertemu di surga nanti..

Fagfirlana ya Rabb..
Aamiin…

 

 

Allahumma shalli ‘ala Muhammad.
Masih di Jum’at penuh berkah,
170317